Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru-baru ini menegaskan pentingnya konservasi Situs Gua Mananga Marapu yang terletak di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Situs ini dipercaya menyimpan jejak sejarah perkembangan Homo sapiens di wilayah tersebut, yang menjadikannya lokasi berharga bagi penelitian arkeologi.
Dalam kunjungannya pada hari Sabtu (27/12), Fadli menyatakan bahwa Gua Mananga Marapu diduga menjadi tempat perlindungan bagi Homo sapiens. Temuan ini menunjukkan potensi besar situs tersebut untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan manusia purba di Indonesia.
“Situs Gua Mananga Marapu ini diduga sebagai tempat tinggal dan shelter bagi Homo sapiens,” tegas Fadli. Menurutnya, situs ini juga kaya akan lukisan gua atau rock art yang merupakan cerminan budaya masyarakat purba.
“Di sini ditemukan banyak lukisan-lukisan bersejarah, termasuk cap tangan yang dibuat dengan bahan oker merah,” ujarnya. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang cara hidup dan ekspresi artistik masyarakat purba yang mendiami wilayah Sumba Timur.
Pentingnya Pelestarian Situs Gua Mananga Marapu untuk Generasi Mendatang
Fadli menjelaskan bahwa upaya konservasi sistematik sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian Lukisan Gua Mananga Marapu. Lukisan-lukisan tersebut, menurutnya, sudah mulai memudar dan memerlukan perhatian serius demi keawetannya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pelindungan situs ini sangat penting untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim. “Perubahan iklim berpotensi memengaruhi kualitas serta kondisi lukisan-lukisan ini,” tambahnya.
Melindungi Situs Gua Mananga Marapu dari kerusakan adalah langkah penting agar warisan sejarah ini tidak hilang seiring waktu. Fadli memohon agar pihak-pihak terkait bisa berkolaborasi dalam upaya perlindungan ini.
Fadli mengusulkan agar gugusan gua tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan ini akan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya situs ini, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk pelestariannya.
Potensi Wisata Budaya dan Edukasi di Situs Gua Mananga Marapu
Situs Gua Mananga Marapu tidak hanya berfungsi sebagai objek penelitian, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Wisatawan bisa belajar tentang sejarah dan budaya masyarakat purba yang tinggal di kawasan tersebut.
Keberadaan lukisan gua yang unik dapat menarik perhatian peneliti, pelajar, dan wisatawan. Hal ini bisa berdampak positif bagi perekonomian lokal melalui pengembangan sektor pariwisata.
Namun, pengembangan wisata ini harus dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi. Keseimbangan antara menarik kunjungan wisatawan dan menjaga kelestarian situs adalah kunci utama.
Melalui program edukasi yang melibatkan masyarakat setempat, pengetahuan tentang pentingnya situs ini dapat disebarluaskan. Edukasi ini akan meningkatkan kesadaran akan warisan budaya yang ada di wilayah mereka.
Langkah-Langkah Konkret untuk Perlindungan Situs
Fadli Zon mendorong agar pemerintah daerah dan tim ahli cagar budaya segera menetapkan Situs Gua Mananga Marapu sebagai cagar budaya. Penetapan ini akan menjadi langkah awal untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi situs tersebut.
“Saya berharap pemerintah kabupaten berkomitmen untuk menangani isu ini dengan serius,” ungkap Fadli. Komitmen dari semua pihak adalah kunci untuk menjaga warisan budaya ini untuk generasi mendatang.
Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi komponen-komponen penting dari situs ini. Penelitian ini akan membantu dalam mengambil keputusan yang lebih informasional dalam upaya konservasi dan pengembangan situs.
Kolaborasi lintas instansi juga perlu dilakukan. Kerja sama antara kementerian, pemerintah daerah, dan organisasi non-pemerintah akan memberikan dukungan yang dibutuhkan dalam perlindungan dan pengelolaan situs ini.




