Amarulla Octavian baru saja dilantik sebagai Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, yang menambah catatan baru dalam kariernya yang gemilang. Pelantikan ini seakan membuka lembaran baru bagi Amarulla, mengingat latar belakangnya yang kaya dalam bidang pertahanan dan pendidikan.
Dengan pengalaman luas, dirinya sudah menjabat sebagai Wakil Kepala BRIN sejak tahun 2023, setelah meninggalkan posisinya sebagai Rektor Universitas Pertahanan. Kariernya yang berkilau menunjukkan dedikasinya terhadap perkembangan riset dan inovasi di Indonesia.
Profil Lengkap Amarulla Octavian yang Menginspirasi
Amarulla lahir pada 24 Oktober 1965, dan merupakan seorang Purnawirawan TNI AL berpangkat Laksamana Madya. Ia juga dikenal sebagai ilmuwan terkemuka di bidang pertahanan, yang telah banyak berkontribusi bagi pengembangan kebijakan di Indonesia.
Menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut, Amarulla menjadi bagian dari angkatan ke-XXXIII yang lulus pada tahun 1988. Dari sana, langkah kariernya terus menanjak, termasuk posisinya sebagai ajudan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pendidikan yang dimilikinya sangat mengesankan, di mana pada tahun 2013, Amarulla meraih gelar Doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Disertasinya yang berjudul ‘Globalisasi dan Transformasi Institusi Pendidikan TNI AL’ menunjukkan pemikiran kritisnya terhadap pendidikan militer.
Beragam pengalaman akademik lainnya juga telah dilalui Amarulla. Setelah menyelesaikan pendidikan teknik di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, ia melanjutkan studi magister di Universite Paris-Pantheon-Assas, Prancis, pada tahun 2006.
Kiprah Akademik dan Peran Sebagai Pendidik
Karirnya di dunia akademik dimulai pada tahun 2003, di mana Amarulla menjadi asisten ahli di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut. Ia menunjukkan konsistensi dalam profesinya dan meraih pangkat lektor pada tahun 2008.
Pada tahun 2014, Amarulla beralih ke Universitas Pertahanan sebagai dosen tetap. Dedikasinya dalam dunia pendidikan membawanya menjadi Rektor Unhan pada tahun 2020, sebuah posisi yang memerlukan kepemimpinan dan visi yang kuat.
Selama menjabat sebagai rektor, Amarulla mendorong inovasi dalam kurikulum dan meningkatkan kualitas pendidikan terkait pertahanan. Hal ini selaras dengan pengalaman dan pengetahuannya di bidang tersebut, menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin pendidikan yang berkaitan dengan pertahanan.
Setelah tiga tahun menjabat sebagai rektor, Amarulla beralih ke BRIN sebagai Wakil Kepala. Pelantikan terbarunya menunjukan kepercayaan yang diberikan untuk melanjutkan inovasi di sektor riset negara.
Strategi dan Visi untuk Mendorong Riset dan Inovasi
Dengan latar belakang yang kaya, Amarulla memiliki visi yang jelas untuk mendorong riset dan inovasi nasional. Ia percaya bahwa pengembangan teknologi dan riset yang berkelanjutan akan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan bangsa.
Amarulla juga menekankan pentingnya kerja sama antara institusi riset dan sektor swasta. Ia yakin bahwa kolaborasi seperti ini akan mendorong adopsi teknologi yang lebih cepat, dan membawa riset ke lingkup praktis yang berguna bagi masyarakat.
Melalui kepemimpinannya, Amarulla berusaha membentuk komunitas inovasi yang inklusif, juga berupaya mengangkat potensi para peneliti muda. Program-program pelatihan dan pengembangan direncanakan untuk melengkapi keterampilan yang dibutuhkan dalam era digital.
Dia juga berkomitmen untuk memperbanyak akses terhadap informasi dan hasil riset yang dihasilkan oleh BRIN. Transparansi dalam penyebaran pengetahuan dianggapnya kunci untuk mendorong pemahaman masyarakat mengenai pentingnya riset dan inovasi.
Menghadapi Tantangan dalam Sektor Riset dan Inovasi
Dalam peran barunya, Amarulla menyadari berbagai tantangan yang akan dihadapi. Sektor riset di Indonesia memerlukan perhatian serius dalam hal pendanaan dan dukungan dari berbagai pihak. Menurutnya, investasi dalam riset adalah investasi untuk masa depan.
Amarulla juga menghadapi tantangan dalam membangun kultur inovasi di setiap lapisan masyarakat. Dia percaya bahwa kesadaran akan pentingnya riset dan inovasi harus dibangun dari sejak dini, termasuk di dalam pendidikan dasar.
Kendala birokrasi dan kurangnya sinergi antar lembaga menjadi tantangan lainnya yang harus dituntaskan. Amarulla menyatakan perlunya reformasi dalam kebijakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program-program riset.
Dengan semangat dan kecintaan pada bidangnya, Amarulla bertekad untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang unggul dalam riset dan inovasi. Visi yang jelas dan kerja keras yang konsisten akan menjadi landasannya dalam menciptakan perubahan yang berarti.




