Google baru-baru ini mengumumkan revisi proyeksi nilai ekonomi digital di Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan luar biasa. Setelah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, angka proyeksi untuk tahun 2030 kini diperkirakan dapat mencapai antara 180 miliar hingga 200 miliar dolar AS.
Revisi ini menggambarkan evolusi perilaku digital masyarakat Indonesia yang tak terelakkan. Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Agung Pamungkas, memaparkan bahwa pertumbuhan yang konsisten mencapai dua digit menjadi salah satu alasan utama perubahan ini.
Agung menjelaskan, “Negara-negara tetangga mungkin belum sepenuhnya memanfaatkan potensi digital mereka, namun Indonesia optimis dapat melebihi 100 persen, bahkan mencapai 127 persen.” Hal ini diungkapkan dalam acara Temu Nasional Pegiat Literasi Digital 2025 yang berlangsung di Jakarta.
Salah satu pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi digital adalah sektor e-commerce, yang tumbuh sekitar 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2030, nilai e-commerce diperkirakan dapat mencapai 140 miliar dolar AS, menunjukkan potensi besar yang dimiliki sektor ini.
Dibandingkan negara-negara Asia lainnya, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tergolong cukup pesat. Pada tahun 2025, Indonesia diprediksi akan mencatat pertumbuhan lebih dari 127 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan semangat masyarakat dalam beradaptasi dengan teknologi.
Menurut penjelasan Agung, ada tiga faktor utama yang menjadi pendorong meningkatnya penggunaan teknologi digital. Pertama adalah keterlibatan pengguna, di mana masyarakat semakin aktif dalam memanfaatkan layanan digital yang ada.
Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
Kedua, kesediaan masyarakat untuk mempersonalisasi layanan digital menjadi salah satu faktor yang sangat berkontribusi. Keinginan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik dalam berbelanja dan menggunakan layanan membuat masyarakat lebih terlibat.
Ketiga, fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin meluas telah memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ini. Masyarakat Indonesia secara perlahan mulai memahami dan memanfaatkan AI dalam kehidupan sehari-hari.
Adopsi AI di Indonesia menunjukkan angka yang cukup menjanjikan. Sekitar 80 persen pengguna melaporkan berinteraksi dengan AI setiap hari, menunjukkan betapa pentingnya teknologi ini dalam kehidupan modern masyarakat.
Lebih lanjut, 68 persen responden terlibat dalam percakapan dengan AI, sementara 50 persen menggunakan AI sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk keperluan hiburan, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas.
Peran AI dalam Keputusan Manusia dan Dunia Kerja
Meskipun AI menunjukkan potensi yang besar, Agung menekankan bahwa teknologi ini tidak akan menggantikan peran manusia dalam menentukan keputusan akhir. “Adopsi AI di Indonesia cenderung berfokus pada efisiensi dan keamanan,” ungkapnya.
Di ranah dunia kerja, pemanfaatan AI semakin meluas. Sekitar 70 persen pekerja telah menggunakan teknologi AI dalam pekerjaan mereka, dan 50 persen lainnya berencana untuk memperdalam pemahaman mereka tentang AI.
Lebih dari 40 persen pekerja juga menyatakan keinginan untuk berlatih menggunakan AI, baik secara profesional maupun untuk kebutuhan pribadi. Hal ini menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya kemampuan digital di era modern.
Pengembangan talenta digital juga menjadi perhatian utama dalam pertumbuhan ini. Google, melalui program Gemini Academy, telah berhasil melatih lebih dari 300 ribu pengguna di Indonesia, menargetkan guru, pelajar, dan pekerja untuk memahami AI secara praktis.
Gemini Academy dan Upaya Meningkatkan Literasi Digital
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teknis tentang AI tetapi juga untuk menciptakan metode belajar yang lebih kreatif. Dengan pendekatan yang inovatif, diharapkan peserta dapat menerapkan AI dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Dengan dukungan teknologi modern, masyarakat diajak untuk lebih memahami dan memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh AI. Kesempatan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi dan kreativitas.
Strategi jangka panjang sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan ekonomi digital. Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih baik dan berkelanjutan.
Dengan proyeksi yang optimis dan dukungan dari berbagai sektor, masa depan ekonomi digital Indonesia tampak cerah. Masyarakat perlu terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi agar tidak tertinggal dalam persaingan global.




