loading…
Bukti DNA Mengungkap Asal-usul Penduduk Asli Amerika. FOTO/ DAILY
Tim peneliti menelusuri garis keturunan pendiri Pribumi Amerika yang langka lintas benua dan waktu, mengamati DNA mitokondria yang diwariskan melalui perempuan.
BACA JUGA – Ditanya Tes DNA Anak, Rizki 2R: Susah Jelasinnya
Dengan menggunakan 100.000 sampel modern dan 15.000 sampel purba, tim berhasil mengidentifikasi 216 individu kontemporer dan 39 individu purba yang berbagi garis keturunan tersebut, memetakan jalur percabangannya menggunakan penanggalan karbon dan membandingkan mutasi yang ditemukan selama proses tersebut.
“Keturunan Asia penduduk asli Amerika lebih rumit daripada yang sebelumnya ditunjukkan,” ujar antropolog molekuler di Akademi Ilmu Pengetahuan China, Yu-Chun Li, dalam sebuah pernyataan . “Selain sumber-sumber leluhur yang telah dijelaskan sebelumnya di Siberia, Australo-Melanesia, dan Asia Tenggara, kami menunjukkan bahwa pesisir utara Tiongkok juga berkontribusi pada kumpulan gen penduduk asli Amerika.”
Menurut tim, “peristiwa radiasi” (peristiwa migrasi) pertama terjadi antara 19.500 dan 26.000 tahun yang lalu, ketika kondisi dingin di pesisir utara China tidak mendukung kehidupan manusia.
Penelitian terbaru tentang asal-usul penduduk asli Amerika mengungkap temuan yang mengejutkan dan menantang banyak pemahaman sebelumnya. Dengan menggunakan teknik analisis DNA modern, para ilmuwan kini dapat menelusuri jalur migrasi yang lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya. Temuan ini menambah lapisan baru pada sejarah manusia yang kaya dan beragam di Benua Amerika.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pengambilan sampel DNA mitokondria, yang diwariskan secara maternal. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi berbagai garis keturunan. Dengan pool data yang besar, mereka dapat menggambarkan migrasi yang terjadi ribuan tahun lalu dengan lebih akurat.
Proses Penelitian yang Komprehensif dalam Menelusuri Garis Keturunan
Studi ini melibatkan lebih dari 100.000 sampel DNA modern dan 15.000 sampel DNA purba. Peneliti tidak hanya melihat pola pewarisan genetik yang sederhana, tetapi juga menggali lebih dalam untuk menemukan hubungan yang lebih kompleks. Mereka berusaha memetakan hubungan antar kelompok yang telah berimigrasi ke Amerika dari berbagai belahan dunia.
Tim peneliti mengidentifikasi 216 individu kontemporer serta 39 individu purba yang merupakan bagian dari jalur keturunan tersebut. Dengan menganalisis mutasi DNA yang ditemukan, mereka dapat meneliti sejarah genetik dengan lebih baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa penduduk asli Amerika memiliki garis keturunan yang jauh lebih beragam.
Ketika peneliti menggali lebih jauh, mereka menemukan bahwa penduduk asli Amerika tidak hanya berasal dari satu arah migrasi, tetapi melalui beberapa tahapan. Hal ini menunjukkan bahwa migrasi adalah proses dinamis yang berlangsung selama ribuan tahun, di mana berbagai kelompok manusia berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Bukti Genetika yang Menunjukkan Hubungan Antara Benua
Dari analisis yang dilakukan, ditemukan pula hubungan antara penduduk asli Amerika dengan populasi di China dan Jepang. Gelombang migrasi ini terjadi di dua fase utama; satu ketika Zaman Es terakhir terjadi dan yang lainnya saat es mulai mencair. Data ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana manusia menyebar ke seluruh dunia.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa pesisir utara China juga memiliki kontribusi signifikan terhadap pembentukan genetik penduduk asli Amerika. Hal ini membuktikan bahwa hubungan manusia di seluruh dunia tidak sesederhana yang diperkirakan sebelumnya.
Studi ini juga menunjukkan kompleksitas keturunan yang tidak terbatas pada satu wilayah, tetapi meliputi berbagai wilayah di Asia. Dengan demikian, pemahaman kita tentang asal-usul manusia di Benua Amerika semakin berkembang, meruntuhkan stereotip yang ada.
Migrasi yang Berlanjut dan Pengaruh Lingkungannya
Peristiwa masa lalu menunjukkan bahwa migrasi tidak terjadi dalam satu waktu yang singkat, melainkan sebagai proses yang berlangsung lama. Pandangan ini mengubah cara kita melihat sejarah manusia. Penelitian ini menetapkan bahwa peristiwa radiasi atau migrasi awal berlangsung antara 19.500 dan 26.000 tahun yang lalu ketika kondisi di pesisir utara China menjadi tidak mendukung kehidupan manusia.
Dengan lingkungan yang keras, manusia terpaksa mencari tempat tinggal lain. Proses pencarian ini membawa mereka ke berbagai belahan dunia, memberi warna pada sejarah populasi di seluruh Benua Amerika. Hal ini juga menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang resisten dan adaptif dalam menghadapi tantangan alam.
Proses migrasi ini terus berlanjut, menciptakan keragaman yang kita lihat di populasi saat ini. Setiap gelombang migrasi membawa dampak baru, termasuk pengaruh budaya dan genetik yang membentuk karakter masyarakat di Benua Amerika sekarang ini.