Film horor terbaru dari Korea Selatan, berjudul “The Cursed”, kini menghiasi layar bioskop dengan kisah yang penuh dengan kegelapan dan misteri. Menghadirkan elemen kutukan yang berbahaya, film ini mengisahkan bagaimana ambisi dan obsesi dapat membawa malapetaka bagi tokoh-tokohnya yang tidak saling mengenal.

Dengan latar cerita yang menyentuh berbagai karakter, “The Cursed” menawarkan paduan menegangkan antara drama dan horor. Kelima tokoh dalam cerita ini menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka sendiri, yang mengarah pada pengalaman menghantui dari dunia arwah.

Mengenal Karakter dan Latar Depan dalam Film “The Cursed”

Film ini memperkenalkan lima karakter utama yang masing-masing memiliki latar belakang dan tujuan hidup yang berbeda. Mereka adalah seorang kakek dari desa terpencil, pegawai kantoran, ibu yang memiliki anak yang akan masuk kuliah, seorang polisi senior, dan seorang siswa. Meskipun mereka tidak saling mengenal, nasib mereka bakal saling terkait melalui pasar arwah.

Setiap karakter memiliki ambisi yang membuat mereka terjebak dalam kutukan yang tak terduga. Dari keinginan untuk menebang pohon penjaga hingga obsesi akan kecantikan, aksi mereka membawa dampak yang tidak terelakkan. Hal ini menjadi inti dari cerita yang berputar di sekitar tema ambisi dan akibatnya.

Kisah pertama melibatkan seorang kakek yang ingin menebang pohon yang dianggap suci oleh penduduk desa. Tindakan nekat ini memicu serangkaian kejadian misterius yang mengganggu keseimbangan di desa tersebut. Apa yang dimulai sebagai tindakan tidak berpikir matang, cepat berubah menjadi sebuah tragedi.

Kisah Masing-Masing Karakter dalam “The Cursed”

Karakter pegawai kantoran yang terobsesi dengan kecantikan adalah contoh nyata dari ambisi berlebihan. Ia bahkan sampai mencuri barang milik orang lain demi mendapatkan penampilan ideal yang ia inginkan. Ambisi semacam ini membawa konsekuensi yang jauh lebih besar dan menjadi peringatan akan bahaya obsesi.

Ibu yang memiliki harapan tinggi untuk anaknya masuk kuliah kedokteran pun tak kalah tragis. Rasa cinta yang membara membuatnya rela melakukan hal-hal nekat, termasuk bersekutu dengan para roh. Ini mengungkapkan betapa jauh seseorang bisa pergi demi impian anaknya.

Sementara itu, seorang polisi senior terjebak dalam misteri yang menuntutnya untuk menyelidiki kasus aneh yang berujung pada ketegangan luar biasa. Rasa ingin tahunya bertransformasi menjadi obsesi yang mengancam keselamatannya, menunjukkan bagaimana ambisi dapat menghancurkan dari dalam.

Hubungan di Dalam Pasar Arwah

Kelima tokoh tersebut akhirnya terhubung dalam dunia gelap bernama Gwisi, tempat di mana mereka dapat menukar arwah demi mencapai ambisi masing-masing. Gwisi bukan sekadar tempat, melainkan simbol dari keserakahan manusia yang ingin mendapatkan segalanya. Namun, transaksi ini membawa konsekuensi yang sangat mengerikan.

Seiring berjalannya waktu, batas antara dunia manusia dan roh menjadi kabur. Kehadiran kutukan dari tindakan mereka muncul untuk menuntut balas, dan tidak ada seorang pun yang bisa kembali ke kehidupan normal setelah terlibat dengan Gwisi. Ini adalah peringatan yang mencolok tentang dampak dari ambisi yang tak terjaga.

Di sinilah film ini menunjukkan bahwa mencuri sukses dengan cara yang tidak benar hanya akan membawa pada kejatuhan yang lebih besar. Karakter-karakter ini akhirnya dihadapkan pada konflik batin dan pilihan rumit, yang membuat penonton merenungkan pilihan mereka sendiri dalam hidup.

Aspek Kreatif dalam Pembuatan “The Cursed”

Film ini berhasil memadukan elemen horor dengan beberapa aspek psikologis, membuat penonton tidak hanya merasakan ketegangan, tetapi juga terhubung secara emosional. Atmosfer mencekam diatur dengan sangat baik, memanfaatkan latar yang suram untuk meningkatkan tingkat rasa takut.

“The Cursed” mendapatkan pujian setelah rilis perdana di Korea Selatan pada 17 September 2025. Penonton merasakan ketegangan yang dibangun dengan mahir, dan kritik positif muncul dari berbagai kalangan. Film ini resmi ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2025, memberikan kesempatan bagi penonton lokal untuk merasakan pengalaman serupa.

Iklan