Penggemar serial “Monster” baru-baru ini melayangkan kritik terhadap season terbarunya yang berjudul “The Ed Gein Story”. Mereka mengekspresikan kekhawatiran bahwa cerita yang dihadirkan semakin menyimpang dari realita asli dan semakin dramatis.
Season 3, yang diluncurkan pada 3 Oktober 2025, telah memicu perdebatan di media sosial. Banyak penonton merasa bahwa penceritaan Ed Gein, seorang pembunuh berantai terkenal, terlalu berlebihan dan mengada-ada sehingga kehilangan esensi aslinya.
Ed
Ed Gein, sosok yang dikenal sebagai salah satu pembunuh terkejam dalam sejarah Amerika, telah menjadi bahan perbincangan sepanjang waktu. Serial “Monster” yang kini memasuki season ketiga, berjudul “The Ed Gein Story”, menyajikan kembali kisah hidupnya yang penuh kontroversi dan kegilaan.
Namun, kritik tajam datang dari kalangan penggemar yang merasa bahwa ceritanya kian menjauh dari kenyataan. Banyak yang berpendapat bahwa alur yang disajikan dalam season terbaru ini lebih mendramatisir dibandingkan dengan kisah asli, sehingga mengurangi efek menakutkan yang sebenarnya dihadirkan oleh Ed Gein.
Keberadaan Ed Gein sebagai sosok pembunuh mengerikan sudah tidak asing lagi. Ia dikenal bukan hanya karena tindakan pembunuhannya, tetapi juga karena kejahatan-kejahatan lain yang mengguncang masyarakat, seperti pencurian mayat dan pengulitan. Dikenal sebagai “The Butcher
Ed Gein, sosok yang dikenal sebagai salah satu pembunuh terkejam dalam sejarah Amerika, telah menjadi bahan perbincangan sepanjang waktu. Serial “Monster” yang kini memasuki season ketiga, berjudul “The Ed Gein Story”, menyajikan kembali kisah hidupnya yang penuh kontroversi dan kegilaan.
Namun, kritik tajam datang dari kalangan penggemar yang merasa bahwa ceritanya kian menjauh dari kenyataan. Banyak yang berpendapat bahwa alur yang disajikan dalam season terbaru ini lebih mendramatisir dibandingkan dengan kisah asli, sehingga mengurangi efek menakutkan yang sebenarnya dihadirkan oleh Ed Gein.
Keberadaan Ed Gein sebagai sosok pembunuh mengerikan sudah tidak asing lagi. Ia dikenal bukan hanya karena tindakan pembunuhannya, tetapi juga karena kejahatan-kejahatan lain yang mengguncang masyarakat, seperti pencurian mayat dan pengulitan. Dikenal sebagai “The Butcher of Plainfield”, ceritanya menjadi inspirasi bagi banyak karya horor di Hollywood, termasuk film klasik seperti “Psycho”.
Kontroversi di Balik Season Terbaru “Monster”
Season 3 dari “Monster” tampaknya menjadi sorotan utama bagi banyak penggemar, bukan hanya karena tema yang diangkat tetapi juga bagaimana penggambaran karakter Ed Gein dilakukan. Beberapa penggemar merasa bahwa karakter utama telah disajikan terlalu dramatis dan tidak merefleksikan sosok aslinya.
Dalam berbagai komentar, banyak yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara pengembangan cerita yang dianggap melenceng. Penonton merasa bahwa alur cerita berulang kali melompat-lompat antar waktu, membuat sulit untuk mengikuti perkembangan yang sebenarnya.
Satu hal yang menarik perhatian adalah penampilan Charlie Hunnam sebagai Ed Gein. Meskipun banyak kritik terhadap alur cerita, Hunnam tetap mendapatkan pujian atas kemampuannya membawa karakter yang kompleks dan mengganggu ini dengan baik. Banyak yang menyoroti bahwa aktingnya merupakan satu-satunya hal yang layak dicatat dari serial ini.
Reaksi Penggemar dan Kritikus
Reaksi dari penggemar pun bervariasi, mulai dari pujian hingga cacian. Beberapa hanya bisa terpesona oleh penampilan Hunnam yang dianggap “luar biasa”, sementara yang lain merasa bahwa cerita yang disajikan terasa terlalu konyol. Ada yang secara terang-terangan menyatakan bahwa licinnya alur cerita justru menjauhkan penonton dari inti kisah yang nyata.
Di media sosial, banyak yang mengeluhkan adanya karakter-karakter yang tidak relevan yang ditambahkan ke dalam cerita. Keberadaan karakter-karakter baru ini mengaburkan fokus dari Ed Gein dan kejahatan yang dilakukannya, yang seharusnya menjadi pusat perhatian.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa “Monster” tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menciptakan ruang bagi diskusi dan protes. Bagi sebagian orang, serial tersebut adalah cara untuk memahami kejahatan dan kontroversi yang menyelubungi hidup Gein.
Produksi dan Kreator di Balik “The Ed Gein Story”
Pada season ini, Ian Brennan mengambil alih tugas sebagai showrunner setelah kepergian Ryan Murphy. Ini menjadi faktor yang menarik bagi banyak penonton karena mereka ingin tahu bagaimana arah cerita di bawah kepemimpinan Brennan.
Brennan dikenal dengan gaya penulisannya yang khas, dan ini menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan minat penonton. Bersama Max Winkler sebagai sutradara, keduanya berusaha untuk memberikan perspektif baru mengenai Ed Gein, meskipun dengan banyak kritik yang datang.
Dalam hal produksi, “Monster: The Ed Gein Story” tetap mempertahankan elemen-elemen brutal yang ada di dua season sebelumnya. Serial ini diperingati dengan batasan usia, menunjukkan bahwa konten yang ditawarkan tidak untuk semua kalangan, terutama dengan tema-tema yang bisa dianggap mengganggu.
Hunnam mendapatkan dukungan dari cast lain yang terdiri dari Suzanna Son, Vicky Krieps, dan Laurie Metcalf. Masing-masing membawa karakter yang memiliki latar belakang berbeda, namun berfungsi untuk memperkuat narasi mengenai kompleksitas psikologis Ed Gein.
Dampak Cerita Horor pada Masyarakat
Kisah Ed Gein tidak hanya menginspirasi film dan serial, melainkan juga memberikan refleksi mengenai sifat kegelapan dalam masyarakat. Keseramannya menciptakan ketertarikan bagi penonton yang mungkin sulit dipahami, tetapi sekaligus penting untuk dibahas.
Serial ini menyoroti bagaimana media dapat memanipulasi narasi untuk tujuan hiburan sekaligus menantang penonton untuk merenungkan batas antara kenyataan dan dramatisasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan etis tentang seberapa jauh kita boleh mengangkat kisah nyata yang penuh kejahatan untuk kepentingan hiburan.
Dalam konteks ini, “Monster: The Ed Gein Story” dapat dilihat sebagai gambaran tentang ketertarikan manusia pada kebrutalan dan kekejaman. Ini adalah peringatan bahwa meskipun kita tertarik pada cerita-cerita yang menyeramkan, selalu penting untuk memperhatikan konteks di baliknya.
Dengan adanya diskusi ini, diharapkan penonton lebih kritis dalam menilai kisah-kisah yang dihadirkan di layar kaca. Apakah kita hanya melihatnya sebagai hiburan, atau ada pelajaran yang dapat diambil dari kejahatan yang terjadi? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang penting untuk dijawab seiring berjalannya waktu.




