loading…

kesehatan mental. FOTO/ DAILY

NEW YORK – Platform media akan diwajibkan untuk menampilkan label peringatan kesehatan mental pengguna muda, berdasarkan undang-undang baru yang diumumkan Gubernur New York Kathy Hochul pada hari Jumat.

“Keselamatan warga New York telah menjadi prioritas utama sejak menjabat, termasuk melindungi anak-anak kita dari bahaya fitur media sosial yang mendorong penggunaan berlebihan,” kata Hochul dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini menyelaraskan New York dengan negara bagian seperti California dan Minnesota yang telah menerapkan undang-undang serupa.

Awal bulan ini, Australia juga memberlakukan larangan penggunaan media sosial oleh anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Undang-undang baru ini mencakup platform yang menawarkan “tampilan yang adiktif” seperti konten yang diputar otomatis dan pengguliran tanpa henti.

Ini berlaku untuk aktivitas yang sebagian atau seluruhnya terjadi di New York, tetapi tidak melibatkan pengguna yang mengakses dari luar negara bagian.

Dalam era digital saat ini, pentingnya kesehatan mental semakin mendapatkan perhatian. Dengan maraknya penggunaan media sosial, berbagai pihak mulai bersikap proaktif dalam melindungi para pengguna, terutama anak-anak, dari dampak negatif yang mungkin timbul.

Undang-undang yang baru saja diumumkan ini menggambarkan langkah konkret yang diambil untuk menghadapi tantangan ini. Dalam konteks ini, New York menekankan pentingnya peringatan kesehatan mental sebagai bagian dari tanggung jawab sosial platform media.

Pentingnya Peringatan Kesehatan Mental dalam Media Sosial

Peringatan kesehatan mental bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas kepada pengguna tentang potensi risiko yang ada. Dengan adanya label tersebut, pengguna diharapkan lebih bijaksana dalam menggunakan platform media sosial.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kecemasan hingga depresi. Oleh karena itu, langkah untuk memberikan informasi yang tepat sangatlah penting.

Masyarakat, khususnya orang tua, diharapkan dapat memanfaatkan peringatan ini sebagai alat untuk mendiskusikan kesehatan mental dengan anak-anak mereka. Ini adalah langkah positif menuju kesadaran yang lebih besar di kalangan generasi muda.

Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Anak-anak

Studi menunjukkan bahwa paparan konten yang tidak sehat di media sosial dapat memicu masalah emosional. Anak-anak dan remaja yang aktif di media sosial berisiko tinggi mengalami stres dan kecemasan akibat perbandingan sosial.

Dengan berbagai fitur adiktif seperti pengguliran tanpa henti, anak-anak sering kali terjebak dalam siklus penggunaan yang tidak sehat. Hal ini yang menjadi perhatian utama dalam perumusan kebijakan kesehatan mental.

Langkah pemanggilan perhatian terhadap kesehatan mental anak-anak melalui peringatan di platform media sosial dapat membantu mengurangi risiko tersebut. Melalui eduksi, anak-anak dapat belajar untuk menggunakan media sosial secara lebih sehat.

Mengapa New York Mengambil Langkah Ini Sekarang

Pemerintah New York berkomitmen untuk melindungi warganya, terutama generasi muda, dari dampak buruk media sosial. Situasi pandemik juga membawa perubahan besar dalam cara anak-anak berinteraksi, banyak di antara mereka yang beralih ke media sosial untuk koneksi.

Adanya lonjakan penggunaan media sosial selama masa pandemi memberi sinyal kepada pemerintah bahwa tindakan perlu diambil. Mereka melihat bahwa platform ini dapat berdampak negatif jika tidak diatur dengan bijak.

Langkah ini tidak hanya merupakan respons terhadap data dan fakta yang ada, tetapi juga mencerminkan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya kesehatan mental di masyarakat. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara bagian lainnya.

Iklan