Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) baru-baru ini meluncurkan program bantuan internet gratis untuk mendukung enam sekolah di Sumatera Utara yang terkena dampak bencana banjir. Dukungan ini memberikan akses internet hingga 500 mbps selama satu tahun, yang diharapkan dapat mempercepat proses belajar-mengajar yang terhambat akibat bencana tersebut.
Program ini menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang terdampak. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
Dalam kesempatan yang sama, kegiatan Roketin Generasi Tunas Digital diselenggarakan di SMA Dharmawangsa Medan. Meutya berharap program ini menjadi jembatan untuk menyebarkan pentingnya pengajaran digital dengan baik, sesuai dengan visi yang dibawa oleh pemerintah.
Bantuan Internet Gratis untuk Sekolah Terdampak Banjir
Bantuan internet gratis ini adalah hasil kerja kolaboratif antara Kemkomdigi dan penyedia layanan internet MyRepublic. Pengadaan fasilitas ini ditujukan untuk memperbaiki akses pendidikan di daerah yang mengalami kesulitan akibat bencana alam.
Beberapa sekolah yang menerima manfaat dari program ini sebelumnya mengalami gangguan dalam sistem belajar-mengajar. Dengan adanya akses internet yang lebih baik, diharapkan siswa dapat mengakses sumber belajar secara online dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif.
Kemkomdigi berharap agar bantuan ini dapat memfasilitasi guru dan siswa untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sehari-hari. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan digital siswa di masa depan.
Pentingnya Edukasi Digital bagi Generasi Muda
Di samping bantuan internet, program ini juga meluncurkan Duta Roketin Generasi Tunas Digital. Peran duta ini adalah untuk menyebarkan informasi tentang cara menggunakan teknologi secara etis dan aman di lingkungan sekolah.
Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh siswa-siswa yang terpilih, diharapkan dapat terbangun kesadaran akan pentingnya perlindungan diri di dunia digital. Edukasi ini mencakup penjelasan mengenai peraturan yang mengatur tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik, terutama yang berkaitan dengan perlindungan anak.
Menurut Meutya, anak-anak perlu diberi pengetahuan tentang pentingnya penundaan usia dalam mengakses media sosial. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Peran Keluarga dan Guru dalam Melindungi Anak di Dunia Digital
Meutya juga menekankan bahwa perlindungan anak di dunia digital tidak hanya bergantung pada regulasi. Keluarga dan guru juga diharapkan menjadi teladan dalam penggunaan media sosial di depan anak-anak.
“Kalau anak tidak boleh bersosial media, maka guru juga harus memberikan contoh yang baik,” ujar Meutya. Ia percaya bahwa perubahan perilaku di lingkungan terdekat anak akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka tentang media sosial.
Ketengangan terhadap media sosial juga menjadi fokus utama dalam edukasi ini. Meutya memperingatkan bahwa adanya adiksi terhadap platform digital dapat mengganggu kesehatan mental dan perkembangan anak.
Apresiasi untuk Upaya Memperkuat Pendidikan Digital di Sumatera Utara
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, memberikan apresiasi atas adanya program bantuan internet ini. Ia menyatakan bahwa dukungan ini diharapkan dapat mempersempit kesenjangan digital antar sekolah di wilayahnya.
Surya menegaskan pentingnya setiap siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan digital. Komitmennya adalah untuk mendorong inovasi dalam metode pembelajaran melalui teknologi.
“Kami berkomitmen memastikan bahwa seluruh peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan digital,” tutur Surya. Dengan dukungan ini, diharapkan pendidikan di Sumatera Utara semakin berkualitas dan merata.




