Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil memblokir sebanyak 2,8 juta konten negatif. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,1 juta di antaranya berkaitan dengan perjudian online, yang merupakan masalah serius di Indonesia.

Proses pemblokiran ini dilakukan dalam kurun waktu hampir setahun dan memanfaatkan perangkat yang disebut sebagai Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (Saman), yang dirancang untuk membantu menanggulangi konten ilegal di ruang digital.

Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Digital, menyampaikan bahwa data ini mencerminkan seberapa besar dampak negatif dari judi online terhadap masyarakat. Hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih positif.

Pentingnya tindakan ini tidak hanya untuk menghilangkan konten ilegal, namun juga untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya perjudian online. Alex mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan konten yang dianggap melanggar melalui saluran yang telah disediakan.

Menurut Alex, sebagian besar konten perjudian yang telah diblokir berasal dari berbagai sumber, termasuk situs web dan aplikasi populer. Hal ini menegaskan betapa mendesaknya upaya kolaboratif dalam memberantas perjudian online di Indonesia.

Pentingnya Dukungan Masyarakat dalam Memerangi Konten Ilegal

Dukungan masyarakat sangat krusial dalam usaha pembersihan konten negatif dari dunia maya. Alex mengharapkan peran aktif dari masyarakat dalam melaporkan konten judi online melalui saluran yang telah disediakan oleh Komdigi.

Setiap laporan yang diterima akan memudahkan dalam mendeteksi dan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap konten negatif. Keterlibatan masyarakat selain sebagai konsumen juga menjadikan mereka sebagai bagian dari solusi.

Selain itu, adanya kesadaran kolektif untuk menjaga ruang digital dari konten berbahaya dapat mengurangi dampak sosial yang ditimbulkan dari perjudian online. Komunikasi dan kolaborasi akan membuat upaya ini menjadi lebih efektif.

Koordinasi antara pemerintah dan masyarakat adalah langkah penting untuk mewujudkan ruang digital yang lebih bersih dan aman. Dengan demikian, seluruh elemen masyarakat dapat terlibat dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Penggunaan sistem Saman diharapkan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam memerangi konten negatif. Transparansi dalam proses pelaporan dan pemblokiran adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan publik.

Strategi dan Sistem Pemblokiran Konten Negatif

Sistem Saman merupakan perangkat yang digunakan untuk mengintegrasikan konten yang dihasilkan oleh pengguna dengan sistem pemantauan. Ketika konten negatif terdeteksi, sistem tersebut akan segera mengirimkan pemberitahuan ke platform terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Tindakan ini dibagi ke dalam dua kategori waktu, berdasarkan tingkat urgensi konten. Konten yang dianggap berbahaya, seperti judi online dan pornografi, akan ditangani dalam waktu satu jam, sedangkan konten lainnya dalam jangka waktu yang lebih lama.

Proses pemblokiran tidak bersifat permanen; platform juga memiliki ruang untuk melakukan banding jika mereka merasa penilaian yang dilakukan oleh Saman keliru. Ini memberikan ruang bagi keadilan dan penyelesaian yang adil bagi semua pihak.

Sebagai tambahan, sistem ini meningkatkan efisiensi dalam penanganan konten negatif yang sebelumnya dikelola secara manual oleh Komdigi. Dengan integrasi sistem ini, pemblokiran dapat dilakukan lebih cepat dan terstruktur.

Evaluasi berkala terhadap sistem Saman juga sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. Hal ini akan membantu pemerintah menyesuaikan strategi sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan.

Beragam Sumber Konten Negatif dan Upaya Penanganannya

Dari total 2.179.223 konten negatif yang telah diblokir, sebagian besar berasal dari situs web dengan angka mencapai 1.932.131. Jumlah ini menunjukkan bahwa masih ada banyak ruang untuk peningkatan dalam penanganan konten di sumber lain.

Ada pula konten dari berbagai platform, termasuk media sosial dan aplikasi file sharing. Misalnya, terdapat 94.004 konten yang diambil dari platform Meta dan 1.001 dari TikTok, menunjukkan bahwa platform tersebut juga harus berperan aktif dalam menanggulangi konten ilegal.

Hal ini menuntut kerjasama yang lebih baik antara pemerintah, pengelola platform, dan masyarakat untuk menciptakan ruang digital yang bersih dan aman. Koordinasi antara berbagai pihak dapat meningkatkan efektivitas dari tindakan yang diambil.

Alex menjelaskan bahwa setiap jenis sumber konten memiliki karakteristik dan tantangannya masing-masing. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan harus dapat disesuaikan agar lebih efektif dalam menangkis konten negatif.

Berkat sistem moderasi yang ada, Komdigi akan lebih responsif dalam merespons isu-isu yang berkaitan dengan konten ilegal, dan setiap langkah yang diambil akan lebih terarah dan terukur.

Iklan